MAKALAH SARANA AIR BERSIH
OLEH : GUSFIANTI, S.Sos
PSM PERTAMA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Air adalah zat atau
materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air dalam
obyek-obyek tertentu bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui
penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (meliputi mata air,
sungai, muara) menuju laut.
Air bersih penting
bagi kehidupan manusia. Air
merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai
planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula
kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau
disaat air umur mulai berubah warna atau berbau.
Tingkat kekeruhan air akan sangat bervariasi
sesuai sengan struktur atau kandungan mineral dalam tanah dan pada
masing-masing lokasi. Diperlukan penelitian khusus untuk dapat mengetahui
kandungan mineral sumber air pada suatu lokasi.
Pada daerah yang memiliki sumber mata air
permukaan tanah penelitian dapat dilakukan lebih cepat, dibandingkan dengan
daerah tanpa sumber mata air dimana kemungkinan harus dilakukan melalui
pengeboran terlebih dahulu. Penanggulangan secara cepat dapat dilakukan dengan
cara melakukan penyaringan air dengan menggunakan beberapa teknik penyaringan
air bersih secara alami/buatan maupun modern/tradisional.
Ironis memang, tapi itulah
kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau
sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau,
selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubahnya menjadi
air bersih yang layak pakai dimana salah satu caranya adalah membuat saringan
air.
Tanpa air manusia dan
makhluk hidup lain tidak bisa hidup. Suatu air yang jernih, bersih dari suatu
kuman dan apapunlah iar yang dibutuhkan makhluk hidup. Air yang kotor tentu
tidak dibutuhkan makhluk hidup. Untuk itu disini kami akan membahas mengenai
penjernihan air dalam mewujudkan suatu air yang bersih.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang
terdapat pada latar belakang tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang akan
menjadi kajian dalam saduran buku ini. Adapun permasalahan tersebut adalah
sebagai berikut:
1.
Apakah air limbah dapat disaring menjadi air bersih?
2.
Bagaimana ciri fisik dan kimia air yang layak untuk
dikonsumsi?
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang
dihendak dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui proses penjernihan air
2.
Mengetahui ciri fisik dan kimia air yang layak untuk
dikonsumsi
BAB II
ISI
A. Proses penyaringan air (Filtrasi)
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan
dan pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus
diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber
air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri
Air yang berasal dari
sumur belum tentu secara langsung dapat dimanfaatkan karena, air yang kandung
dalam tanah sudah banyak yang tercemar oleh limbah – limbah seperti limbah industri, limbah rumah tangga, dan pestisida yang banyak
digunakan oleh petani saat ini. Terkadang ada air sumur yang berwarna
kuning ini disebabkan karena air tersebut mengandung zat besi (Fe).
Besi
dalam air berupa ion Fe2+ kemudian besi di bak penampungan air
tersebut ber interaksi dengan udara bebas sehingga teroksidasi menjadi ion Fe3+
dan berwarna kuning. Besar kecilnya kandungan besi di rumah anda dapat dilihat
dari intensitas warna kuning yang terbentuk. Tingginya kadar besi selain
berbahaya untuk kesehatan juga warna kuning yang terbentuk merusak nilai
estetika.
Ada
berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih, dan cara yang paling umum digunakan dengan membuat penjernihan air
sederhana. Bahan utama yang akan digunakan untuk menjernihkan air adalah pasir
laut, karena pasir laut memiliki karakteristik yang berbeda dengan pasir
lainnya, pasir laut tidak lengket.
Proses filtrasi yaitu
suatu proses yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih
terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air
yang dihasilkan tidak mengandung bakteri (steril) dan rasa serta aroma air.
Proses Penjernihan air
bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk memperoleh air yang
kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air seperti :
ü
Menghilangkan
gas-gas terlarut
ü
Menghilangkan
rasa yang tidak enak
ü
Membasmi
bakteri patogen yang sangat berbahaya
ü
Mengelolah
agar air dapat digunakan untuk rumah tangga dan industri
ü
Memperkecil
sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan dan korosif pada pipa atau saluran air lainnya.
Fungsi bahan-bahan filtrasi :
Adapun kegunaan dari
bahan-bahan tersebut ialah:
Ø Pasir berfungsi untuk
menahan endapan kotoran-kotoran halus.
Ø Kerikil berfungsi untuk
menyaring material-material yang berukuran besar, contoh: daun-daun yang berada
di sungai, lumut, ganggang dll
Ø Ijuk berfungsi untuk
menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan air yang
mengalir.
Ø Arang berfungsi untuk menyaring/menghilangkan bau,
warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam
alat/penyulingan air.
Ø Kapas dapat menyerap endapan-endapan air yang
membuat warna air keruh dan dapat
melihat endapan-endapan tersebut yang menempel pada kapas berupa warna endapan
atau air kotor tersebut
Proses
Penjernihan air bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk
memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air
seperti :
a)
Menghilangkan gas-gas terlarut
b)
Menghilangkan rasa yang tidak enak
c)
Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya
d)
Mengelolah agar air dapat digunakan untuk rumah tangga
dan industri
e)
Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan
dan korosif pada pipa atau saluran air lainnya.
B. Teknik-teknik
dalam penjernihan air
Ada berbagai
macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan
cara yang paling mudah adalah dengan penyaringan dan pengendapan.
a)
Teknik Penyaringan
Berikut
beberapa alternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara
penyaringan air :
1)
Saringan Kain Katun.
Pembuatan
saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang
paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang
bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil
yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan
kerapatan kain yang digunakan.
2)
Saringan Kapas
Teknik
saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya.
Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga
dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air
keruh.
Hasil
saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
3)
Aerasi
Aerasi
merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air.
Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida
serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat
dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air
seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk
lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi tau
filtrasi.
4)
Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan
pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan
pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru
kemudian melewati lapisan kerikil.
5)
Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan
pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air
terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke
atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati
lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
6)
Saringan arang
Saringan arang
dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan
arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang
ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang
batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.
7)
Saringan air sederhana
Saringan air
sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan
saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir,
kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang
berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel
saringan air sederhana.
9)
Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan
cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan
menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh
masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring
air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah. Seperti
halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif
rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
10) Saringan
Keramik
Saringan
keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan
dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan
penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan
campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika
proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama
kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah
penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu
keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan
cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
b)
Teknik Pengendapan
1)
Biji kelor
Biji buah
kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif
rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir
partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi,
dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan
sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil
dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih
air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.Serbuk biji
buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur
logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar
baku air minum dan air bersih.
2)
Tawas
Berfungsi
untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam air. Lama pengendapan berkisar
selama 12 jam. Fungsi tawas hanya untuk pengendapan, tidak berfungsi untuk
membunuh kuman dan menaikkan pH dalam air.
3)
Kaporit
Berfungsi
untuk membunuh bakteri, kuman dan virus dalam air. Dan juga menaikkan pH dalam
air. Membutuhkan proses yang lama untuk mengendap.
4)
Kapur Gamping
Berfungsi
untuk pengendapan namun membutuhkan waktu hingga 24 jam. Juga berfungsi untuk
menaikkan pH air tetepi tidak berfungsi untuk membunuh kuman, virus dan
bakteri.
5)
Arang batok kelapa
Berfungsi
untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air dan juga menjernihkan.
C. Pembuatan
Penjernih Air Sederhana
1.
Konsep Pembuatan Alat Penjernih Air Sederhana
Cara-cara manusia untuk
mendapatkan air bersih melalui proses pembuatan alat penyaringan atau
penjernihan air. Ada beberapa cara menjernihkan/menyaring untuk mendapatkan air
yang layak digunakan manusia. Cara tersebut bersifat mekanik maupun kimiawi
tergantung kondisi air.
Kita di sini
akan membahas tentang Sistem Penjernihan dan penyaringan dengan memperlambat
aliran. Sistem ini menggunakan bahan penyaring, seperti sabut/ijuk, batu-batu,
arang aktif ataupun potongan bata. Air yang melewati penyaring tersebut akan
tersaring sehingga menghasilkan air yang jernih.
Adapun
kegunaan dari bahan-bahan tersebut ialah:
a)
Serabut dan di sini kita menggunakan kapas karena kapas tersebut
dapat menyerap endapan-endapan air yang membuat warna air keruh dan kita bisa
melihat endapan-endapan tersebut yang menempel pada kapas berupa warna endapan
atau air kotor tersebut
b) Batu-batu
atau kerikil berfungsi untuk menyaring material-material yang berukuran besar,
contoh: daun-daun yang berada di sungai, lumut, ganggang dll
c) Arang
aktif ataupun batu bata berfungsi untuk menyaring/menghilangkan bau, warna, zat
pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat/penyulingan
air.
2.
Cara Pembuatan Alat Penjernih Air Sederhana
Di sini kita
akan membahas cara pembuatan alat penjernih air sederhana.
a)
Siapkan alat dan bahan
1)
Alat
Ø Pisau
Ø Gunting
Ø Paku
2)
Bahan
v Botol air
mineral
v Kerikil
v Kapas/ busa
v Arang
v Selang atau
sedotan
b)
Cara Pembuatan
1)
Potong atau gunting bagian bawah botol mineral hingga
lepas
2)
Lubangi tutup botol dengan paku dan masukkan selang atau
sedotan
3)
Botol dibalik posisinya, tutup botol berada di bawah
4)
Masukkan bahan-bahan tersebut sesuai susunan:
ü Kerikil
ü Kapas
ü Arang
ü Kapas
ü Kerikil
5)
Setelah selesai menyusun dan membuat alat tersebut
cobalah masukkan air kotor yang keruh ke dalam botol yang telah siap pakai,
lihat dan amatilah hasilnya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan:
u Pengolahan
air bersih memanfaatkan sifat koloid yaitu adsorps dan koagulasi
u Penyaringan atau filtrasi terhadap air dapat
dilakukan melalui proses alami maupun buatan. Tujuannya adalah untuk
memurnikannya. Meskipun tidak ada cara yang benar-benar mampu menyaring karena
kuman lebih kecil dari pori-pori pada sistem filtrasi/penyaringan terbaik
sekali pun, setidaknya teknik atau beberapa cara yang di bahas dalam makalah
ini dapat menjadi cara alternatif yang digunakan untuk menghasilkan air yang
lebih memenuhi syarat untuk diminum maupun digunakan dalam kehidupan sehari –
hari
u Bahan-bahan
yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium sulfat), pasir,
korin atau kaporit, dan kapur tahar.
u Cara
sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan dan pengendapan
koloidal yang terdapat dalam air yang berupa Saringan Kain Katun, Saringan
Kapas, Aerasi, Saringan Pasir Lambat (SPL), Saringan Arang, Saringan air sederhana
/ tradisional, Saringan Keramik, Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu dan
pengendapan dengan biji kelor, tawas, kaporit, kapur gamping, arang batok
kelapa.
DAFTAR PUSTAKA
http://DinasPU.blogspot.com/2010/11/penjernihan-air.html,
Diakses tanggal 8 september 2016.
http://www.scribd.com/doc/38226281/Penjernihan-Air,
Diakses tanggal 8 september 2016.
Balai Besar Pengembangan
Latihan dan ketransmigrasian. 2004. Modul Pelatihan Sarana Air bersih.
Jakarta
Gusfianti,S.Sos PSM Pertama