Selasa, 01 November 2016

Makalah Sarana Air Bersih oleh Gusfianti,S.Sos PSM Pertama



MAKALAH SARANA AIR BERSIH

OLEH : GUSFIANTI, S.Sos
PSM PERTAMA


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Air adalah  zat atau  materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air dalam obyek-obyek tertentu bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau.
Tingkat kekeruhan air akan sangat bervariasi sesuai sengan struktur atau kandungan mineral dalam tanah dan pada masing-masing lokasi. Diperlukan penelitian khusus untuk dapat mengetahui kandungan mineral sumber air pada suatu lokasi.
Pada daerah yang memiliki sumber mata air permukaan tanah penelitian dapat dilakukan lebih cepat, dibandingkan dengan daerah tanpa sumber mata air dimana kemungkinan harus dilakukan melalui pengeboran terlebih dahulu. Penanggulangan secara cepat dapat dilakukan dengan cara melakukan penyaringan air dengan menggunakan beberapa teknik penyaringan air bersih secara alami/buatan maupun modern/tradisional.
Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubahnya menjadi air bersih yang layak pakai dimana salah satu caranya adalah membuat saringan air.
Tanpa air manusia dan makhluk hidup lain tidak bisa hidup. Suatu air yang jernih, bersih dari suatu kuman dan apapunlah iar yang dibutuhkan makhluk hidup. Air yang kotor tentu tidak dibutuhkan makhluk hidup. Untuk itu disini kami akan membahas mengenai penjernihan air dalam mewujudkan suatu air yang bersih.
  

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian dalam saduran buku ini. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1.          Apakah air limbah dapat disaring menjadi air bersih?
2.        Bagaimana ciri fisik dan kimia air yang layak untuk dikonsumsi?

C. TUJUAN

Adapun tujuan yang dihendak dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.          Mengetahui proses penjernihan air
2.        Mengetahui ciri fisik dan kimia air yang layak untuk dikonsumsi




  

















BAB II
ISI

A. Proses penyaringan air (Filtrasi)
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri
Air yang berasal dari sumur belum tentu secara langsung dapat dimanfaatkan karena, air yang kandung dalam tanah sudah banyak yang tercemar oleh limbah – limbah seperti limbah industri, limbah rumah tangga, dan pestisida yang banyak digunakan oleh petani saat ini. Terkadang ada air sumur yang berwarna kuning ini disebabkan karena air tersebut mengandung zat besi (Fe).
Besi dalam air berupa ion Fe2+ kemudian besi di bak penampungan air tersebut ber interaksi dengan udara bebas sehingga teroksidasi menjadi ion Fe3+ dan berwarna kuning. Besar kecilnya kandungan besi di rumah anda dapat dilihat dari intensitas warna kuning yang terbentuk. Tingginya kadar besi selain berbahaya untuk kesehatan juga warna kuning yang terbentuk merusak nilai estetika.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling umum digunakan dengan membuat penjernihan air sederhana. Bahan utama yang akan digunakan untuk menjernihkan air adalah pasir laut, karena pasir laut memiliki karakteristik yang berbeda dengan pasir lainnya, pasir laut tidak lengket.
Proses filtrasi yaitu suatu proses yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air yang dihasilkan tidak mengandung bakteri (steril) dan rasa serta aroma air.
Proses Penjernihan air bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air seperti :
ü   Menghilangkan gas-gas terlarut
ü   Menghilangkan rasa yang tidak enak
ü   Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya
ü   Mengelolah agar air dapat digunakan untuk rumah tangga dan industri
ü   Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan dan korosif    pada pipa atau saluran air lainnya.
Fungsi bahan-bahan filtrasi :
Adapun kegunaan dari bahan-bahan tersebut ialah:
Ø  Pasir berfungsi untuk menahan endapan kotoran-kotoran halus.
Ø  Kerikil berfungsi untuk menyaring material-material yang berukuran besar, contoh: daun-daun yang berada di sungai, lumut, ganggang dll
Ø  Ijuk berfungsi untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan air yang mengalir.
Ø  Arang  berfungsi untuk menyaring/menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat/penyulingan air.
Ø  Kapas  dapat menyerap endapan-endapan air yang membuat warna air keruh dan  dapat melihat endapan-endapan tersebut yang menempel pada kapas berupa warna endapan atau air kotor tersebut
Proses Penjernihan air bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air seperti :
a)      Menghilangkan gas-gas terlarut
b)      Menghilangkan rasa yang tidak enak
c)      Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya
d)     Mengelolah agar air dapat digunakan untuk rumah tangga dan industri
e)      Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan dan korosif pada pipa atau saluran air lainnya.

B. Teknik-teknik dalam penjernihan air
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah adalah dengan penyaringan dan pengendapan.
a)      Teknik Penyaringan
Berikut beberapa alternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan air :
1)      Saringan Kain Katun.
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
2)      Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.
Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
3)      Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi tau filtrasi.
4)      Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.
5)      Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
6)      Saringan arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.

7)      Saringan air sederhana
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.
9)      Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah. Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.

10)  Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
b)      Teknik Pengendapan
1)      Biji kelor
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih.
2)      Tawas
Berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam air. Lama pengendapan berkisar selama 12 jam. Fungsi tawas hanya untuk pengendapan, tidak berfungsi untuk membunuh kuman dan menaikkan pH dalam air.
3)      Kaporit
Berfungsi untuk membunuh bakteri, kuman dan virus dalam air. Dan juga menaikkan pH dalam air. Membutuhkan proses yang lama untuk mengendap.
4)      Kapur Gamping
Berfungsi untuk pengendapan namun membutuhkan waktu hingga 24 jam. Juga berfungsi untuk menaikkan pH air tetepi tidak berfungsi untuk membunuh kuman, virus dan bakteri.
5)      Arang batok kelapa
Berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air dan juga menjernihkan.

C.    Pembuatan Penjernih Air Sederhana
1.      Konsep Pembuatan Alat Penjernih Air Sederhana
Cara-cara manusia untuk mendapatkan air bersih melalui proses pembuatan alat penyaringan atau penjernihan air. Ada beberapa cara menjernihkan/menyaring untuk mendapatkan air yang layak digunakan manusia. Cara tersebut bersifat mekanik maupun kimiawi tergantung kondisi air.
Kita di sini akan membahas tentang Sistem Penjernihan dan penyaringan dengan memperlambat aliran. Sistem ini menggunakan bahan penyaring, seperti sabut/ijuk, batu-batu, arang aktif ataupun potongan bata. Air yang melewati penyaring tersebut akan tersaring sehingga menghasilkan air yang jernih.
Adapun kegunaan dari bahan-bahan tersebut ialah:
a)      Serabut dan di sini kita menggunakan kapas karena kapas tersebut dapat menyerap endapan-endapan air yang membuat warna air keruh dan kita bisa melihat endapan-endapan tersebut yang menempel pada kapas berupa warna endapan atau air kotor tersebut
b)     Batu-batu atau kerikil berfungsi untuk menyaring material-material yang berukuran besar, contoh: daun-daun yang berada di sungai, lumut, ganggang dll
c)         Arang aktif ataupun batu bata berfungsi untuk menyaring/menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat/penyulingan air.

2.      Cara Pembuatan Alat Penjernih Air Sederhana
Di sini kita akan membahas cara pembuatan alat penjernih air sederhana.
a)      Siapkan alat dan bahan
1)      Alat
Ø  Pisau
Ø  Gunting
Ø  Paku
2)      Bahan
v  Botol air mineral
v  Kerikil
v  Kapas/ busa
v  Arang
v  Selang atau sedotan
b)      Cara Pembuatan
1)      Potong atau gunting bagian bawah botol mineral hingga lepas
2)      Lubangi tutup botol dengan paku dan masukkan selang atau sedotan
3)      Botol dibalik posisinya, tutup botol berada di bawah
4)      Masukkan bahan-bahan tersebut sesuai susunan:
ü  Kerikil
ü  Kapas
ü  Arang
ü  Kapas
ü  Kerikil
5)      Setelah selesai menyusun dan membuat alat tersebut cobalah masukkan air kotor yang keruh ke dalam botol yang telah siap pakai, lihat dan amatilah hasilnya.


















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
u  Pengolahan air bersih memanfaatkan sifat koloid yaitu adsorps dan koagulasi
u  Penyaringan atau filtrasi terhadap air dapat dilakukan melalui proses alami maupun buatan. Tujuannya adalah untuk memurnikannya. Meskipun tidak ada cara yang benar-benar mampu menyaring karena kuman lebih kecil dari pori-pori pada sistem filtrasi/penyaringan terbaik sekali pun, setidaknya teknik atau beberapa cara yang di bahas dalam makalah ini dapat menjadi cara alternatif yang digunakan untuk menghasilkan air yang lebih memenuhi syarat untuk diminum maupun digunakan dalam kehidupan sehari – hari
u  Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium sulfat), pasir, korin atau kaporit, dan kapur tahar.
u  Cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan dan pengendapan koloidal yang terdapat dalam air yang berupa Saringan Kain Katun, Saringan Kapas, Aerasi, Saringan Pasir Lambat (SPL), Saringan Arang, Saringan air sederhana / tradisional, Saringan Keramik, Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu dan pengendapan dengan biji kelor, tawas, kaporit, kapur gamping, arang batok kelapa.













DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/38226281/Penjernihan-Air, Diakses tanggal 8 september 2016.
Balai Besar Pengembangan Latihan dan ketransmigrasian. 2004. Modul Pelatihan Sarana Air bersih. Jakarta


Gusfianti,S.Sos PSM Pertama



Tidak ada komentar:

Posting Komentar